OM SWASTYASTU * SELAMAT DATANG DI SASTRA AGAMA INI * SEMOGA SEMUA INFORMASI YANG DISAJIKAN DI SASTRA AGAMA BERGUNA BUAT SAUDARA DAN SAUDARI * SAHABAT DAN REKAN SEMUA * ARTIKEL YANG TERSAJI DISINI MERUPAKAN REFERENSI DARI BERBAGAI SUMBER YANG TERPERCAYA * TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Suka dan Duka

Suka Duka adalah kebahagiaan dan kedukaan yang selalu menyertai kehidupan di dunia ini;
Namun kelahiran sebagai manusia disebutkan sungguh - sungguh merupakan kelahiran yang sangat mulia, 
dalam Tattwa Jnana dijelaskan bahwa dari cetana dan acetana yang berpengaruh terhadap baik buruknya kehidupan manusia di dunia ini :
  • Hening terang penuh dengan kesadaran akan mendapatkan kebahagiaan;
  • Gelap, tidak tahu dan tanpa kesadaran akan mendapatkan kedukaan.

Kelahiran yang berulang-ulang juga akan dapat membawa akibat suka dan duka.
  • disamping sebagai akibat dari perbuatan kita saat ini, 
  • juga ditentukan oleh hasil perbuatan yang pernah kita lakukan pada karma wasana kehidupan yang lampau, yangbelum sempat dinikmati.
Jadi terjadi atau tidaknya punarbhawa untuk suatu atman, menurut kutipan artikel ocw.ipb.ac.id dalam pengertian Panca Srada disebutkan juga ditentukan oleh subha-asubha karma pada kehidupan lalu yang akan mempengaruhi Swarga dan Neraka Cyuta..
  • Atma yang menjelma dari surga, alam swah loka akan menjadi manusia yang hidup bahagia. Kebahagiaan yang dialami dalam penjelmaan ini disebut swarga cyuta.
  • Sedangkan atma yang menjelma dari neraka, alam bhur loka akan menjadi mahluk yang nista dan mengalami banyak penderitaan. Penderitaan yang dialaminya dalam hidup ini disebut neraka cyuta.
Kelahiran sebagai manusia sungguh - sungguh merupakan kelahiran yang mulia karena karena ia dapat menolong dirinya dengan jalan berbuat baik.sehingga disebutkan nantinya dapat mencapai Moksa, kebahagiaan yang abadi yang dikenal dengan istilah : 
sukha tan pawali dukha, suatu keadaan kebahagiaan yang tidak disusul oleh kedukaan.

Sumber : sejarahharirayahindu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekar Madya