OM SWASTYASTU * SELAMAT DATANG DI SASTRA AGAMA INI * SEMOGA SEMUA INFORMASI YANG DISAJIKAN DI SASTRA AGAMA BERGUNA BUAT SAUDARA DAN SAUDARI * SAHABAT DAN REKAN SEMUA * ARTIKEL YANG TERSAJI DISINI MERUPAKAN REFERENSI DARI BERBAGAI SUMBER YANG TERPERCAYA * TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Pedharman di Pura Besakih

Padharman di Pura Besakih adalah tempat pemujaan dan penghormatan kepada para leluhur, yang bertujuan lebih menekankan
sebagai media untuk mendudukkan berbagai kelompok warga di Bali yang sudah dalam posisi setara dan bersaudara, 
Sebagaimana disebutkan Pedharman ini memiliki dua fungsi sebagai :
  • Dewa Pratistha, memuja Dewa sebagai manifestasi Tuhan. 
  • Atma Pratistha, memuja atma / roh suci leluhur yang sudah mencapai tahap Dewa Pitara.
Pedarman di Pura Besakih terdiri dari :
  • Pedarman Ida Dalem Klungkung
  • Pedarman Telabah Apit Yeh
  • Pedarman Telabah
  • Pedarman Bujangga Wisnawa
  • Pedarman Badung
  • Pedarman Sukahet
  • Pedarman Sukawati
  • Pedarman Kubontubuh
  • Pedarman Pungakan Bangbang
  • Pedarman I Gusti Ngurah Mengwi
  • Pedarman Kaba-kaba
  • Pedarman Ratu Pasek, sebagai pemujaan Panca Tirtha yang terdiri dari :
Tentang lontar pendirian Padharman di kompleks Pura Besakih menurut Lontar Padma Bhuwana dimulai sejak tahun Saka 1400 atau tahun 1478 Masehi. Sedangkan menurut Lontar Babad Sukahet pendirian padharman di Besakih tahun Saka 1465 atau tahun 1543 Masehi.

Bila tahun ini dihubungkan dengan periodisasi tahun pemerintahan dinasti Sri Krsna Kapakisan di Bali, maka pada tahun-tahun tersebut merupakan saat pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali yang berkeraton di Gelgel atau Sweca Pura, demikian disebutkan dalam kutipan artikel babad bali dalam Pura Pedharman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekar Madya