OM SWASTYASTU * SELAMAT DATANG DI SASTRA AGAMA INI * SEMOGA SEMUA INFORMASI YANG DISAJIKAN DI SASTRA AGAMA BERGUNA BUAT SAUDARA DAN SAUDARI * SAHABAT DAN REKAN SEMUA * ARTIKEL YANG TERSAJI DISINI MERUPAKAN REFERENSI DARI BERBAGAI SUMBER YANG TERPERCAYA * TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Samsara

Samsara "Samskara" (manumadi; numitis) adalah kelahiran kembali ke dunia secara berulang – ulang yang merupakan salah satu bagian dari Panca Srada yang juga disebutkan sebagai Punarbhawa, penitisan untuk kembali.
Kelahiran dengan reinkarnasi kembali ini terjadi karena adanya atma masih diliputi oleh keinginan dan kemauan yang berhubungan dengan keduniawian.

Mungkin saja kelahiran dan hidup ini merupakan sengsara, sebagai hukuman yang diakibatkan oleh perbuatan atau karma wasana di masa kelahiran yang lampau dengan jangka waktu pembebasan diri dari samsara, tergantung pada,
  • perbuatan baik kita yang lampau ( atita ),
  • yang akan datang ( nagata ) dan, 
  • sekarang ( wartamana ).
Pembebasan dari samsara berarti mencapai penyempurnaan jiwa, roh atau atma untuk mencapai moksa yang dapat dicapai di dunia ini juga.

Pengalaman kehidupan samsara ini dialami oleh Dewi Amba dalam cerita Mahabharata yang lahir menjadi Sri Kandi.demikian dijelaskan dalam kutipan Panca Sradha Sanatana Dharma. yang mana disebutkan,

dalam proses reinkarnasi ini, sebagai tempat jiwa - jiwa, roh atau atman dari para leluhur kita setelah dilakukan upacara ngaben disebutkan berada di sanggah kemulan.
Dalam menyambut kelahiran kembali ini yang dilaksanakan dengan upacara Jatakarma Samskara sebagai cetusan rasa bahagia dan terima kasih dari kedua orang tua atas kelahiran anaknya kembali kepada Hyang Widhi.

Selain punarbawa, reinkarnasi di Bali disebut sebagai manumadi (numitis)

sehingga orang tua (nenek atau kakek) akan melaksanakan upacara metuunang / meluasang untuk meminta petunjuk kepada seorang balian yang suci atas kelahiran anak - anaknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekar Madya